Hai, kamu..
Maaf ya aku nulis tentang kamu tanpa bilang ke kamu.
Tapi, kali ini aku pengen ngomong, disini.
Aku terlalu gengsi untuk ngomong langsung ke kamu.
Aku terlalu nyaman dengan kebersamaan kita sekarang.
Kebersamaan yang sangat sulit untuk diartikan.
Kebersamaan yang sangat sulit untuk diartikan.
Karna aku selalu nyaman sama kamu.
Kita berteman, kita sahabatan.
Percaya gak percaya,
Jarang banget persahabatan yang murni sahabat antara
cewe-cowo.
Sebagian besar,
Salah satu diantara mereka memiliki perasaan lebih.
Ga jarang juga bahwa mereka berdua memiliki perasaan itu.
Sebab, cinta hadir berawal dari kebersamaan, bukan?
Aku memiliki perasaan itu.
Aku ga yakin kamu juga punya perasaan itu.
Karna aku merasa, hanya aku yang berusaha.
Hanya aku yang berusaha untuk selalu bersama kamu.
Hanya aku yang berusaha membuat kamu bahagia.
Sedangkan kamu?
Tanpa sadar, kamu tarik-ulur perasaan ini.
Kadang, kamu ngasih aku harapan.
Dan kadang, kamu tiba-tiba menghilang.
Mungkin kamu ga pernah sadar tentang semua ini.
Mungkin menurut kamu semuanya emang biasa aja.
Tapi aku benci ada di keadaan sekarang ini.
Aku mau kembali kayak dulu lagi.
Mungkin menurut kamu semuanya masih sama.
Mungkin juga menurut kamu ga ada bedanya dulu dan
sekarang.
Iya, semua emang masih sama.
Hanya aja aku yang merasa asing,
Merasa terabaikan, ga berguna, dan
Merasa ditinggalkan.
Hanya aku yang memiliki perasaan ini.
Saat ini aku mau bilang, aku selesai.
Aku selesai dengan apa yang aku lakuin.
Selesai dengan semua usaha ku.
Semua, semuanya yang udah aku lakuin untuk kamu.
Ah, bodoh!
Semua itu tetap ga ada nilainya di mata kamu.
Aku merasa ga berguna.
Aku merasa ga dianggap.
Hanya aku yang ingin bersama disini, iya kan?
Kamu datang dan pergi sesuka hati kamu.
Aku selalu berfikir, apa yang harus aku lakukan lagi?
Saat kamu butuh aku,
Kapan aku pernah ga ada?
Tapi setelah kamu udah ga butuh aku,
Dimana kamu?
Setelah kamu bahagia,
Apa kamu masih ingat aku?
Engga kan?
Bukan aku kan yang kamu ingat disaat kamu bahagia?
Sudah cukup aku ngerasain ini semua sendirian.
Sudah cukup aku memendam nya selama ini.
Mendengar dari mulut kamu sendiri,
Bahwa kamu mencintai perempuan lain,
Bahwa kamu lebih bahagia bersamanya.
Hei, ini lebih dari sekedar sakit,
Lebih dari sekedar patah,
Lebih dari sekedar hancur.
Tapi mau aku sehancur inipun,
Kamu tetap ga tau kan?
Kamu tetap ga peduli kan?
Karna aku juga bukan siapa-siapa kamu kan?
Karna aku tau, bukan aku yang di hati kamu.
Sia-siain aja sesuka kamu,
Masabodoin aja sebebas kamu,
Abaikan aja sebahagia kamu.
Aku ga peduli seberapa sakitnya aku sekarang.
Aku ga peduli seberapa bodohnya aku untuk menyerah saat ini.
Sangat sulit memutuskan untuk pergi atau tetap bertahan.
Dengan alasan apalagi jika aku tetap bertahan?
Sedangkan kamu ga nunjukin kalo kamu butuh aku.
Lalu, untuk apa aku bertahan?
Untuk melihat mu bahagia dengan yang lain?
Aku cuma pergi sebentar kok.
Aku cuma pengen tau,
Apa aku penting di hidup kamu?
Apa kamu butuh aku?
Atau keberdaan ku, hanya mengganggu kamu?
Thank you for being the reason i smile.
So many of my smiles begin with you.
And now, I must to go.
If you want me in your life, let me know.
I will miss you, and i know you don’t care anymore.