Rabu, 27 Juni 2018

Untukmu, Sang Penghianat.


Bukannya saya sok kuat.
Bukan juga sok tegar.
Jujur, saya memang sedang tidak baik baik saja.
Siapa sih yg gak sedih ditinggal seseorang yg di sayang?


Harus menghilangkan segala kebiasaan yg dilakukan bersama.
Harus menghapus segala perasaan yg sebenernya masih ada dengan cara paksa.
Membunuh segala kerinduan yang kadang muncul tanpa diundang.
Rindu yang bahkan belum terobati sebelumnya.
Menepis segala kenangan yang datang secara tiba tiba di pikiran.


Lalu, apa salahnya jika saya berusaha tegar?
Berusaha kuat? Berusaha untuk baik baik saja?
Haruskah saya berlarut larut dalam kesedihan?


Masih banyak hal positif yang bisa saya lakukan.
Daripada mengurung diri di kamar ditemani lagu lagu galau.
Yang bahkan membuat sakitnya semakin terasa.
Bahwa sebenarnya, semua ini hanya perlu dinikmati.

Saya sadar hidup ini bukan selalu tentangmu.
Saya yakinkan bahwa hidup saya akan tetap baik baik saja.
Setelah ditinggal oleh penghianat seperti kamu.
Percayalah, segala sesuatu terjadi bukan tanpa alasan.


Entah saya yang terlalu bodoh,
atau kamu yg terlalu pintar menyembunyikan nya.
Dengan lihai nya kamu berperilaku seolah olah kamu menyayangiku,
Padahal kenyataannya rasa itu tak lagi untukku.


Saya menyayangimu, tapi saya gak sebodoh itu.
Untuk mempertahankan mu, sepertinya perlu saya fikirkan lagi.
Menjadi pengemis cintamu yang entah untuk siapa sebenernya.


Kamu tidak lebih dari seorang pengecut buat saya.
Berlindung dibalik kesalahan saya yg telah lalu,
Bahwa kenyataannya saat ini kamu yg sedang berkhianat.
Mencari cari celah supaya saya yg terlihat salah.
Berpura pura bahwa kamu lah yg tersakiti dan sedang dikhianati saat ini.


Kamu pengecut.
Kamu tidak berani mengaku bawah kamu sudah berpaling.
Tidak berani menyampaikan secara terus terang bahwa rasa itu telah hilang.
Tidak berani mengakhiri hubungan ini, padahal kamu yg memulainya.


Tapi dengan beraninya, kamu bermain api dibelakang.
Bermesraan dengannya disaat masih bersama saya.
Gak perlu heran darimana saya tau.
Namanya bangkai jika disimpan akan tercium juga baunya.


Saya kira kamu bersungguh sungguh dengan janji janji kamu.
Janji bahwa apapun rintangan yang ada, kita akan berjuang bersama.
Tapi nyatanya, hanya saya yg berjuang disini.


Saya berhenti karna saya merasa cukup.
Menjadi seseorang yg bodoh untuk terus mempertahankan mu.
Cukup sampai disini kisah kita, entah kisah apa saya pun tidak tau.
Entah hubungan apa yg sedang kita jalani akhir akhir ini.


Terimakasih atas segala hal yang telah kita lalui bersama.
Saya tidak menyesal, dan saya tidak akan mengganggu kalian.
Semoga kamu sehat selalu, dan bahagialah dengannya.
Sehingga kamu tak perlu menyesal dengan apa yang terjadi.
Berjanjilah untuk tidak kembali saat saya sudah berhasil melewatinya.



-Dariku, yang terkhianati

8 komentar: